KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bekasi, Desember 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Semua aliran
dan semua agama punya nama. Dan jika kita perhatikan, hampir semua nama agama
dan aliran itu kembali kepada sosok tertentu atau kelompok tertentu. Seperti
nasrani, diambil dari nama bangsa Nashara, Yahudi diambil dari nama kabilah
Yahudza, Budha diambil dari kata Budhis, dst.
Namun berbeda
dengan islam. Nama ini tidak dikembalikan pada nama sosok atau tokoh tertentu
atau suku tertentu. Karena nama ini menunjukkan isi ajarannya. Karena itulah,
dalam sejarah agama, tidak dikenal istilah pencetus islam, atau pendiri islam.
Disamping ajarannya lebih menyeluruh, dan bisa diikuti semua kelompok
masyarakat.
Sebuah
Kenikmatan yang terbesar adalah ketika Allah menjadikan kita sebagai seorang
yang beragama islam. Yang tidak ada kebahagian didunia dan diakhirat kecuali
dengan memeluk agama islam, agama yang satu-satunya diridhai disisi Allah
hanyalah islam yang tidak diterima selain dari agama islam.
Allah
Subhaanahu wata’ala berfirman :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللهِ الإِسْلامُ
“
Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah islam “ (Qs. Ali Imran : 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ
مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“ Dan
barangsiapa mencari agama selain islam, dia tidak akan diterima dan diakhirat
dia termasuk orang yang merugi ” (Qs. Ali Imran : 85
)وَلا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“ Dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.” (Qs.
Ali Imran : 102)
Inilah nikmat
yang terbesar dan teragung yang Allah berikan kepada kita yang harus kita jaga,
yaitu kita dijadikan sebagai seorang muslim. Yang tidak ada kebahagian didunia
dan akhirat kecuali dengan memeluk agama islam. Maka wajib bagi kita untuk
mengenal dan memahami agama islam dengan pemahaman yang benar. Bahkan hal itu
sebuah kewajiban yang paling pokok dan mendasar bagi seorang muslim dan
muslimah.
I.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian Islam?
2.
Apa
aspek kepercayaan dasar umat Muslim?
- Darimana sumber ajaran Islam?
I.3. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengertian Islam.
2. Untuk mengetahui aspek dasar
kepercayaan umat Muslim.
3.
Untuk mengetahui sumber ajaran
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. PENGERTIAN ISLAM
Islam adalah
: “ Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya, tunduk kepada
Allah dengan melaksanakan ketaatan kepadaNya dan berlepas diri dari perbuatan
syirik dan para pelakunya “ (Kitab Al Ushulus Tsalah, Syaikh
Muhammad At Tamimi)
Inilah
pengertian islam yang harus kita pahami, yaitu mengandung tiga hal.
Pertama
: “ Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkanNya
Yaitu berserah
diri kepada Allah dengan mentauhidkan Nya didalam rububiyahNya (penciptaan,
pemberi rezeki dan pengaturan), didalam uluhiyahNya (menyerahkan seluruh ibadah
hanya kepada Allah semata) dan didalam asma (nama-nama) dan sifatNya.
Allah Subhanahu
wata’ala berfirman memerintahkan kita untuk beribadah hanya kepada Allah semata
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya : “Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan memohon pertolongan” (QS.
Al-fatihah : 5)
وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا
Artinya : “Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya”. (QS.
An-Nisaa : 36)
Dari pengertian
diatas keluarlah dua kelompok manusia :
Kelompok
pertama adalah Orang yang
berserah diri kepada Allah dan juga berserah diri kepada selain Allah.
Yaitu dia berserah diri kepada Allah disatu sisi dengan beribadah kepada Nya
seperti sholat, puasa dan ibadah lainnya, tapi disisi lain dia juga beribadah
kepada selain Allah dengan menyembah kuburan misalnya, atau berdoa kepada
selain Allah, atau menyembelih hewan untuk bertaqarub (mendekatkan diri) kepada
selain Allah. Maka orang seperti ini bukanlah orang islam akan tetapi orang
musyrik. Allah Ta’ala berfirman :
وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ
بِكُفْرِكَ قَلِيلًا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
” Dan
diadakanya sekutu-sekutu bagi
Allah untuk menyesatkan (manusia)
dari jalan Nya, katakanlah, “ bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk
sementara waktu, sungguh kamu termasuk penghuni neraka.” ( Qs. Az-Zummar : 8 )
ومَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ
عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
”
Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukkan ( sesuatu dengan ) Allah, maka
sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka.
Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang – orang dzolim itu.” ( Qs. Al Maidah : 72 )
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالمُشْرِكِينَ فِي
نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“ Sungguh
orang – orang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan
masuk ) neraka jahannam, mereka kekal didalamnya. Mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk “ ( Qs. Al Bayyinah :
6)1
Kelompok
kedua adalah Orang yang tidak berserah
diri kepada Allah dan juga kepada selain Allah, meraka itu adalah orang – orang
kafir, seperti fir’aun pada masa lalu dan atheis pada zaman sekarang. (silahkan
lihat muqadimah duruus Nawaqid al-Islam, Syaikh Shlih al-Fauzan)
Adapun seorang
Muslim adalah orang yang berserah diri hanya kepada Allah semata dengan
beribadah hanya kepadaNya dan tidak kepada selainNya.
Kedua :
Tunduk Kepada Allah dengan melaksanakan ketaatan kepada Nya.
Tidak cukup
seseorang hanya mengatakan dirinya berserah diri kepada Allah tanpa ada
ketaatan kepada Nya. Bahkan wajib bagi dia untuk tunduk kepada Allah dengan
ketundukkan hati, lisan dan anggota badanya. Dengan melaksanakan ketaatan
kepadaNya, seperti melaksanakan sholat lima waktu, shaum (puasa) pada bulan
Ramadhan, menunaikan zakat dan ketaatan lainnya. Para Ulama membagi ketundukkan
menjadi dua macam :
Berkata Asy
Syaikh Ubaid Al Jabiri hafidzahullah : “ Tunduk kepada Allah dan
ketundukkan ini jika dengan dzhiran (lahiriah/anggota badan) dan ketundukkan
bathin (hati) maka itu adalah amalan orang-orang yang beriman. Dan jika hanya
tunduk dengan ketundukkan dzhair saja maka itu adalah perbuatan seorang
munafik. Akan tetapi ketundukkan yang benar yaitu mencakup ketundukkan dzahir
dan bathin.”(Ithaful Uquul bi syarh ats – Tsalasatil Ushuul :95)
Ketiga
: Berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya
Yaitu berlepas
diri dari peribadatan kepada selain Allah dan para pelakunya. Dalam hal ini
Allah Ta’ala berfirman tentang kisah Nabi Ibrahim alaihi wasallam :
قَدْ
كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ
قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ
اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ
وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
“
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagi kalian pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka,
“ Sesunguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah
selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kalian
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kalian beriman kepada Allah
saja.” (Qs. Al Mumtahanah : 4 )
Inilah
penjelasan sederhana tentang kewajiban seorang hamba mengenal agamanya.
Dengan tujuan dari pengenalan tersebut yang membuahkan dari mengamalkan
syariat islam. Karena islam adalah agama yang haq (benar) yang Allah
meridhainya untuk kita, dan kita beribadah kepada Allah dengan menjalankan
syariat islam.
II.2. ASPEK
KEPERCAYAAN DASAR UMAT MUSLIM
Kepercayaan
dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin
("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha
illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti
"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa
Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan
dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang
muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim
percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir
setelah diutusnya Nabi Isa
6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an
dan Sunnah
(setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan
hidup yang fundamental.[12]
Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai
penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim,
Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama.
Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah
membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks
dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[13]
Umat Islam juga
meyakini al-Qur'an
yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.
melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada
keraguan di dalamnya (Al-Baqarah 2:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah
berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an
hingga akhir zaman.
Adapun
sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk
beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan
sebelum al-Qur'an (Zabur,
Taurat,
Injil
dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum
Muhammad.[14]
Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu
telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat
Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar
asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam
meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak
masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu
Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan
secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.[15][16]
Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen
dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an,
penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab
atau orang-orang yang diberi kitab.
1.
Lima Rukun Islam
Islam
memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk
memegang Lima Rukun
Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17]
Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah
yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan.
Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan,
jihad
dan zakat.[18]
Isi dari kelima
Rukun Islam itu adalah:
a) Mengucapkan
dua kalimah syahadat
dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar
kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad
adalah hamba dan rasul Allah.
2.
Enam Rukun Iman
Muslim juga
mempercayai Rukun Iman
yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
II.3. SUMBER AJARAN ISLAM
Hampir semua
Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab yaitu Mazhab
Syafi'i, Mazhab Hanafi, Mazhab
Hambali dan Mazhab Maliki. Islam adalah agama dominan
sepanjang wilayah Timur Tengah atu negara-negara Arab, juga di sebagian
besar Afrika Utara,
Afrika Barat
dan Asia Selatan
serta Asia Tenggara.
Komunitas besar juga ditemui di RRT yaitu Muslim Hui dan Muslim Xinjiang
Uighur, Semenanjung Balkan di Eropa Timur
dan Rusia.
Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran
Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat
dan Amerika Serikat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara
Arab,[19]
30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia,
negara Muslim terbesar berdasar populasi.
1.
Allah
Konsep Islam
teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan Tuhan. Istilah
Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah
didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk
maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh'),
tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alāhā.[21]
Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan
Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian
Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun
Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat
(pengakuan), yaitu bersaksi:
لا إله إلا
الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
—Syahadat
Konsep tauhid
ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah
Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
"Dia-lah
Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu,
Dia tiada
beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia."
Nama
"Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan
jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an
dikatakan:
"(Dia)
Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang
serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat."
Allah adalah
Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada
manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku"
Pemakaian kata
Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa
Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani,
dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen
menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
"Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu
adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang
disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan,
"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu.
Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak,
segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai
Pemelihara."
—An-Nisa'
4:17
Dalam Islam,
visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang
karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan
tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' 42:11). Sebagai gantinya, Islam
menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna)
yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
2.
Al-Qur'an
Al-Qur'an
adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad
melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti
bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk
Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada
bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam
percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad
melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara
tahun 610 hingga hingga wafatnya dia 632 M. Walau Al-Qur'an
lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut
Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam
percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan
kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian
menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama
menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi
pada masa kekhalifahan
Utsman bin
Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin
Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke
seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua
versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]
Al-Qur'an
memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung
cara menghitung).[23]
Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan
Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz).
Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat
jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia
ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan
tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah
(wanita).
Muslim juga
percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an
ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu
terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun
bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
3.
Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad
(570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran
Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat
disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai
seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian
nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas dari
tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam adalah
seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya
dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam
Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan
maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua
Islam setelah Al Qur'an.
BAB III
PENUTUP
III. 1. KESIMPULAN
Islam adalah agama
yang mengimani satu Tuhan,
yaitu Allah.
Dengan lebih dari satu seperempat miliar
orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua
di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan",
atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan
atau Allāh. Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim
yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih
lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam
mengajarkan bahwa Allah
menurunkan firman-Nya
kepada manusia melalui para nabi dan rasul
utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
DAFTAR PUSTAKA
2007 .Islam Basics: About Islam and American Muslim,
Council on American-Islamic Relations (CAIR), Copyright ©.
L. Gardet; J. Jomier. "Islam". Encyclopaedia
of Islam Online.
L. Gardet; J. Jomier. "Islam". Encyclopaedia
of Islam Online.
No comments:
Post a Comment